Apakah Penyakit HIV/AID itu?

Seseorang yang
terinfeksi HIV tidak langsung menampakkan gejalanya, sehingga orang
yang terinfeksi bisa hidup normal dalam jangka waktu lima sampai
sepuluh tahun untuk sampai pada stadium munculnya gejala klinis. Hal
ini merupakan salah satu penyebab penderita baru mengetahui dirinya
terinfeksi HIV setelah berkembang menjadi AIDS karena penderita baru
memeriksakan diri bila sudah timbul gejala-gejala klinis.
Satu
cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV
terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang
berisiko terkena virus HIV.
Kematian yang disebabkan infeksi HIV
kebanyakan bukan karena infeksi virus, melainkan karena turunnya
kekebalan tubuh atau sistem imun si penderita tersebut.
Orang
yang terinfeksi HIV belum tentu menjadi penderita AIDS, tergantung
tingkat imunitas atau kekebalan tubuh orang tersebut yang dapat dilihat
melalui komponen CD4. Jika terjadi penurunan CD4 sampai kurang dari
200, orang akan makin lemah daya tahan tubuhnya dan jatuh pada kondisi
AIDS.
HIV berada terutama dalam cairan tubuh manusia. Cairan yang
berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan
vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk
menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan
lain-lain. Kematian yang disebabkan infeksi HIV kebanyakan bukan
karena infeksi virus, melainkan karena turunnya kekebalan tubuh si
penderita tersebut.
Bagaimana Gejala HIV/AIDS?
- Gangguan saluran pernafasan seperti nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam).
- Gangguan saluran Pencernaan seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
- Penurunan drastis berat badan. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
- Gangguan Sistem Saraf seperti kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat karena gangguan saraf central. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
- Gangguan pada System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau cacar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
- Gangguan pada Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal)
Bagaimana Mengetahui Seseorang Telah Terinfeksi?
Untuk
mengetahui seseorang tertular atau tidak dapat melakukan test HIV dan
Test HIV dapat dilakukan paling cepat 3 bulan setelah terinfeksi. Jika
seseorang merasa telah melakukan aktifitas yang beresiko HIV, sebaiknya
segera memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan test. Penanganan
yang dini dan tepat akan menyelamatkan penderita dari keganasan virus
ini.
Jika hasil test HIV positif, sebaiknya penderita melakukan
pemeriksaan CD4 dan viral load test. Sel CD4 adalah jenis sel darah
putih atau limfosit. Sel tersebut adalah bagian yang penting dari
sistem kekebalan tubuh kita Pengecekan CD4 ini penting karena setelah
lama terinfeksi HIV, jumlah sel CD4 semakin menurun. Ini tanda bahwa
sistem kekebalan tubuh kita semakin rusak. Semakin rendah jumlah CD4,
semakin mungkin kita akan jatuh sakit. Jumlah CD4 adalah ukuran kunci
kesehatan sistem kekebalan tubuh atau sistem imun tubuh. Semakin rendah
jumlahnya, semakin besar kerusakan yang diakibatkan HIV. Jika
penderita mempunyai jumlah CD4 di bawah 200, atau persentase CD4 di
bawah 14% maka dianggap AIDS berdasarkan definisi Depkes.
Bagaimana Melawan HIV AIDS?
Para
Penderita dapat melawan virus ini dengan menguatkan sistem imun,
makanan bergizi tinggi, istrihat yang cukup dan hindari stress dan
berkonsultasi ke dokter secara rutin. Menguatkan sistem imun dan
menjaganya agar tetap kuat adalah sangat penting. Penyakit ini tak lagi mematikan selama penderita memahami dengan baik bagaimana cara penanganannya. Penderita bisa hidup normal dan tidak perlu merasa minder dengan keadaan yang ia alami.
0 komentar:
Posting Komentar